TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.H. Chasan Boesoirie Ternate, tahun ini akan mendapatkan suntikan dana APBN sebesar 32 miliar rupiah untuk pembangunan lanjutan.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.H. Chasan Boesoirie, dr. Syamsul Bahri, saat ditemui tim Jagamelanesia.com, di ruang kerjanya, Jumat (19/3), menyampaikan bahwa bangunan yang akan dibangun tersebut guna untuk memenuhi ruangan operasi, ICU dan ICCU.
“Kebutuhan pelayanan setiap hari bertambah, sehingga fasilitas juga pun harus ditambahkan. Pengadaan bangunan ini merupakan penganggaran tahun 2021,” ucapnya.
Syamsul mengatakan, sementara ini, dari sisi perencanaannya sudah dikerjakan, bahkan tendernya pun sudah selesai. Tinggal diselesaikan desain bangunannya. Sehingga ditargetkan di bulan April proses pekerjaan sudah bisa dimulai.
“Perencanaannya sudah mulai dikerjakan. Jadi kemungkinan akhir bulan April atau awal bulan Mei pekerjaan sudah bisa dilakukan, dan mudah-mudahan sampai pada akhir tahun nanti pekerjaan bangunan tersebut dapat dituntaskan,” katanya.
Syamsul juga menerangkan, sejauh ini sudah ada langkah koordinasi oleh pihak Pekerjaan Umum (PU) dan penegak supremasi hukum demi kelancaran pembangunan tersebut.
“Kita sudah melakukan koordinasi ke PU, kita minta untuk segera mengirim tim teknis. Jadi tim teknis dan Inspektorat diminta untuk turunkan Tim Prodotti Audit sebagai bentuk penilaian, mulai perencanaan hingga pada pekerjaan dan pengawasannya. Dengan dasar itulah pihak kejaksaan kita libatkan sebagai konsultasi masalah hukum nya, agar semua melihat pekerjaan ini dengan harapan bisa selesai tepat waktu, dan juga bisa memenuhi standar,” terangnya.
Syamsul menambahkan, bangunan yang akan dibangun dalam waktu dekat itu merupakan konstruksi bangunan 4 lantai, dikarenakan luas area RS tidak lagi memenuhi.
“Sejak saya jadi direktur di tahun 2014, kita sudah membuat site plan untuk mengajukan kalau bangunannya harus keatas alias berlantai. Sehingga bisa penuhi jumlah kapasitas tempat tidur, dan fasilitas yang nantinya kita gunakan bisa di optimalkan walaupun dengan luas wilayah yang kecil,” tandasnya. (kj)